Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau kondisi lain yang menyebabkan peradangan. Meskipun demam sering kali dianggap sebagai gejala ringan, demam tinggi yang tidak segera diobati dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Penting untuk memahami kapan demam memerlukan perhatian medis dan apa saja risiko yang bisa terjadi jika demam tinggi dibiarkan tanpa penanganan yang tepat.

Artikel ini akan membahas risiko-risiko demam tinggi yang tidak segera diobati serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi kondisi ini.

1. Dehidrasi

Salah satu risiko utama dari demam tinggi yang tidak segera diobati adalah dehidrasi. Saat tubuh mengalami demam, suhu tubuh meningkat, dan tubuh kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat dan pernapasan. Jika demam berlangsung lama tanpa penggantian cairan yang cukup, tubuh dapat mengalami dehidrasi. Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan gejala serius seperti pusing, kebingungan, penurunan tekanan darah, dan pada kasus yang ekstrem, bisa berujung pada kegagalan organ.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa tubuh tetap terhidrasi selama demam dengan minum banyak air atau cairan elektrolit. Anak-anak dan lansia lebih rentan terhadap dehidrasi, sehingga perhatian khusus harus diberikan pada kelompok ini saat mereka mengalami demam tinggi.

2. Kejang Demam

Pada anak-anak, demam tinggi yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko kejang demam (febrile seizures). Kejang demam biasanya terjadi pada anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun, dan disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh yang cepat dan signifikan. Meskipun kejang demam biasanya berlangsung singkat dan tidak berbahaya, kondisi ini bisa sangat menakutkan bagi orang tua dan memerlukan perhatian medis segera.

Untuk mengurangi risiko kejang demam, suhu tubuh anak perlu dipantau secara ketat selama demam, dan langkah-langkah seperti memberikan obat penurun demam sesuai dosis dan memastikan anak tetap terhidrasi harus dilakukan.

Baca Juga  Cara Mengobati Gondok dengan Garam Beryodium Secara Alami

3. Kerusakan Organ

Demam yang sangat tinggi, terutama jika mencapai suhu di atas 40°C (104°F), dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. Pada suhu ini, tubuh dapat mengalami stres berlebihan, dan fungsi organ-organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal dapat terganggu. Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan gangguan metabolisme, disfungsi sel, dan bahkan kematian sel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan organ.

Jika seseorang mengalami demam yang sangat tinggi, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, kebingungan, atau hilang kesadaran, segera cari bantuan medis. Intervensi yang cepat dan tepat diperlukan untuk mencegah kerusakan organ yang serius.

4. Syok Septik

Syok septik adalah kondisi medis yang mengancam jiwa dan dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi yang menyebabkan demam tinggi. Syok septik terjadi ketika infeksi yang tidak terkontrol menyebabkan respons inflamasi yang meluas di seluruh tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis dan kegagalan organ.

Demam tinggi yang tidak segera diobati dapat meningkatkan risiko terjadinya syok septik, terutama jika demam tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri yang parah. Gejala syok septik termasuk demam yang sangat tinggi, penurunan tekanan darah, denyut jantung yang cepat, dan kebingungan. Kondisi ini memerlukan penanganan medis darurat, dan penundaan dalam mendapatkan perawatan dapat berakibat fatal.

5. Gangguan Sistem Saraf Pusat

Demam tinggi yang tidak diobati juga dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, terutama jika suhu tubuh naik secara drastis. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala neurologis seperti kebingungan, delirium, kejang, dan pada kasus yang parah, koma. Gangguan pada sistem saraf pusat akibat demam tinggi sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.

Baca Juga  Tips Agar Makan Sedikit Tapi Kenyang Lama

Gangguan sistem saraf pusat juga bisa terjadi sebagai akibat dari komplikasi demam tinggi pada kondisi tertentu, seperti meningitis atau ensefalitis, yang merupakan infeksi atau peradangan pada otak dan jaringan sekitarnya. Jika seseorang dengan demam tinggi menunjukkan tanda-tanda gangguan neurologis, penting untuk segera mencari perawatan medis.

6. Gangguan Keseimbangan Elektrolit

Demam tinggi yang tidak diobati dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh. Elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium penting untuk fungsi normal sel-sel tubuh dan organ. Ketika tubuh kehilangan banyak cairan akibat demam, elektrolit juga ikut hilang, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan yang serius.

Gangguan keseimbangan elektrolit dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan otot, kejang, dan aritmia jantung. Pada kasus yang parah, ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti kegagalan jantung atau ginjal. Untuk mencegah gangguan keseimbangan elektrolit, penting untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama demam dengan minum cairan yang mengandung elektrolit atau menggunakan suplemen elektrolit sesuai petunjuk dokter.

7. Peningkatan Risiko Infeksi Lanjutan

Demam tinggi yang tidak segera diobati juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi lanjutan. Infeksi yang menyebabkan demam awal dapat menyebar atau berkembang menjadi infeksi yang lebih serius jika tubuh tidak mampu melawannya dengan efektif. Selain itu, demam yang berkepanjangan tanpa penanganan dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, atau infeksi sekunder lainnya.

Untuk mencegah infeksi lanjutan, sangat penting untuk mengobati demam dan penyebab yang mendasarinya secepat mungkin. Ini termasuk penggunaan antibiotik yang tepat jika infeksi bakteri menjadi penyebab, serta langkah-langkah lain untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

Cara Mengatasi Demam Tinggi

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami demam tinggi, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya:

  • Minum Banyak Cairan: Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak air, jus, atau cairan elektrolit.
  • Kompres Dingin: Gunakan kompres dingin di dahi, leher, atau pergelangan tangan untuk membantu menurunkan suhu tubuh.
  • Istirahat yang Cukup: Beristirahat membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat pemulihan.
  • Obat Penurun Demam: Gunakan obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan untuk membantu menurunkan suhu tubuh.
  • Konsultasikan dengan Dokter: Jika demam tinggi berlangsung lebih dari 48 jam atau disertai dengan gejala serius seperti sesak napas, nyeri dada, atau kejang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca Juga  Jenis Penyakit Lansia yang Kini Banyak Diderita Anak Muda

Demam tinggi yang tidak segera diobati dapat menimbulkan berbagai risiko serius bagi kesehatan, termasuk dehidrasi, kejang demam, kerusakan organ, syok septik, gangguan sistem saraf pusat, gangguan keseimbangan elektrolit, dan peningkatan risiko infeksi lanjutan. Penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menurunkan demam dan menangani penyebab yang mendasarinya.

Jika demam tinggi disertai dengan gejala serius atau berlangsung dalam waktu yang lama, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Dengan penanganan yang tepat, risiko-risiko tersebut dapat diminimalkan, dan kesehatan dapat dipulihkan dengan cepat.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman https://pafikotangabang.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Bagikan: