Dislokasi pada tangan adalah kondisi di mana tulang tangan keluar dari posisi normalnya di sendi. Ini sering terjadi akibat trauma fisik, seperti jatuh atau benturan keras. Ketika mengalami dislokasi, sangat penting untuk segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam menangani dislokasi pada tangan, yang justru dapat memperburuk kondisi. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu sobat hindari.

1. Memaksa Mengembalikan Sendi ke Posisi Semula

Salah satu kesalahan paling umum dalam menangani dislokasi pada tangan adalah mencoba memaksa sendi yang terlepas untuk kembali ke posisi normal. Hal ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitar sendi, seperti otot, ligamen, dan pembuluh darah. Alih-alih memaksa, segera cari bantuan medis untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

2. Mengabaikan Rasa Nyeri dan Bengkak

Banyak orang mengabaikan rasa nyeri dan bengkak pada tangan setelah dislokasi, dengan harapan kondisinya akan membaik sendiri. Ini adalah kesalahan besar, karena pembengkakan dan nyeri adalah tanda bahwa terjadi peradangan atau kerusakan jaringan di sekitar sendi. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi tangan secara permanen.

3. Tidak Menggunakan Alat Penopang atau Pembalut Elastis

Saat mengalami dislokasi, penting untuk segera menstabilkan tangan agar sendi yang terlepas tidak semakin bergerak. Namun, beberapa orang tidak menggunakan alat penopang seperti pembalut elastis atau sling, yang dapat menyebabkan cedera tambahan. Menstabilkan area yang terluka dengan pembalut elastis dapat membantu mencegah pergerakan sendi yang berlebih dan meminimalkan risiko komplikasi.

4. Menggunakan Kompres Panas Langsung Setelah Cedera

Kesalahan umum lainnya adalah menggunakan kompres panas langsung setelah mengalami dislokasi. Kompres panas justru dapat meningkatkan peradangan dan pembengkakan pada area yang terkena. Sebaliknya, gunakan kompres dingin pada awalnya untuk membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Setelah beberapa hari, barulah kompres panas bisa digunakan untuk mempercepat proses pemulihan.

Baca Juga  Tetap Fit Berolahraga Saat Puasa, Ikuti Panduan Ini

5. Mengabaikan Pemeriksaan Medis Lanjutan

Setelah merasa kondisi tangan membaik, beberapa orang cenderung mengabaikan pemeriksaan lanjutan. Padahal, dislokasi dapat menimbulkan masalah jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik. Pemeriksaan medis lanjutan sangat penting untuk memastikan sendi telah kembali ke posisi yang tepat dan tidak ada kerusakan tambahan pada jaringan sekitarnya.

6. Tidak Mengikuti Rekomendasi Fisioterapi

Bagi sobat yang sudah mendapatkan perawatan medis, langkah berikutnya adalah mengikuti fisioterapi sesuai anjuran dokter. Namun, beberapa orang menganggap fisioterapi tidak diperlukan, yang merupakan kesalahan besar. Fisioterapi membantu memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas sendi, sehingga mencegah dislokasi kambuhan dan membantu pemulihan yang lebih cepat.

Menghindari kesalahan dalam menangani dislokasi pada tangan sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Jangan mencoba menangani dislokasi sendiri, hindari memaksa sendi kembali ke posisi semula, dan pastikan sobat segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Jangan lupa untuk mengikuti fisioterapi dan pemeriksaan lanjutan agar tangan sobat pulih dengan baik. Ingat, penanganan yang cepat dan tepat adalah kunci pemulihan yang optimal.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman https://paficianjurkab.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Bagikan: