Penyebab anak menjadi nakal – Setiap orang tua pasti menginginkan anak yang penurut. Namun, tidak semua anak mempunyai sikap baik. Ada banyak faktor yang dapat mendorong sikap anak-anak menjadi berperilaku nakal.
Sikap maupun perilaku kurang baik seperti senang melanggar batasan, membantah ucapan, memukul, tidak mau mendengar, bahkan sampai merusak atau mencuri sesuatu. Tentunya, kita tidak pernah mengajari hal-hal negatif tersebut.
Berikut ini sederet faktor yang bisa mengakibatkan anak menjadi nakal. Orang tua harus tahu dan memahaminya agar bisa mengatasinya dengan cara yang tepat. Simak ulasan Gurunda sampai selesai, ya!
Mencari Perhatian
Mungkin saja kita sudah merasa menjadi orang tua yang baik dengan sering memberinya apapun yang anak inginkan. Namun, apakah kita sudah cukup sering meluangkan waktu untuk buah hati?
Anak membutuhkan sosok orang tuanya menjadi teman bermain, mengobrol, atau menghadiri acara penting di sekolahnya. Buah hati ingin kita bisa menjadi pendengar yang baik dan menjadi bagian dari solusi atas masalahnya.
Apabila kita belum bisa memposisikan diri menjadi orang tua yang bisa menemani atau mengapresiasi anak. Maka anak akan menjadi nakal untuk mencari perhatian orang tuanya.
Jika melakukan hal yang baik tidak bisa membuat mereka mendapatkan perhatian dari orang tua. Mereka akan berpikir untuk melakukan hal yang buruk saja agar lebih kita perhatikan. Ayah dan Bunda perlu tahu cara mengatasi anak nakal agar mereka tidak mengulang kesalahannya.
Pola Asuh yang Kurang Tepat
Umumnya dalam keadaan seperti ini, anak yang sering mengalaminya adalah anak yang mempunyai orang tua jago mengkritik. Selain itu, orang tuanya suka berlebihan, terlalu protektif, atau suka melakukan kekerasan di dalam rumah.
Rasa Ingin Tahu Meningkat
Anak memang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, mereka sering melakukan hal yang kurang masuk akal untuk mengetahui sesuatu hal.
Misalnya, anak akan berusaha mengambil dan menyobek buku. Tentunya, anak tidak mempunyai niat yang jahat. Mereka hanya ingin tahu apa yang menarik dari buku tersebut.
Sayangnya, rasa ingin tahu ini muncul tidak selaras dengan perkembangan fungsi otak. Oleh karena itu, mereka belum bisa membedakan mana tindakan yang salah dan benar.
Belum Mampu Berkomunikasi dengan Baik
Biasanya, anak akan mengalami kesulitan untuk menyatakan beberapa hal, termasuk saat mereka sedang merasa tidak mendapat perhatian dari orang tuanya. Hal ini sebenarnya wajar terjadi.
Oleh sebab itu, untuk menyampaikan maksud anak, terkadang mereka akan berteriak, menangis kencang, menggigit atau memukul. Apabila mereka sudah melakukan salah satu dari tindakan tersebut, jangan langsung marah.
Pahami dan berikan anak kasih sayang agar emosinya perlahan mereda dan coba ajak bicara baik-baik. Ketika sudah merasa tenang, biasanya anak akan lebih mampu menjelaskan kemauannya.
Memiliki Masalah Medis
Terdapat beberapa masalah medis yang bisa mendorong anak lebih agresif dan menjadi nakal. Keadaan ini seperti autiesme, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, ADHD, atau gangguan kompulsif obsesif.
Selain itu, terdapat anak disleksia yang akan mengalami kesulitan dalam belajar sehingga cenderung mudah stres.
Ketika anak disleksia kurang mampu mengikuti pelajaran, mereka akan memberi tanggapan negatif seperti memberontak, membolos, bahkan tidak mau mengerjakan tugas sekolah.
Tidak Mampu Mengendalikan Emosi
Anak-anak terkadang tidak mengetahui cara mengendalikan emosinya. Saat merasa sedih atau kecewa, mereka akan mengeluarkan seluruh emosinya dengan berperilaku buruk. Anak akan berteriak atau menangis sehingga orang sekitarnya menganggapnya anak yang nakal.
Demikianlah beberapa penyebab anak menjadi nakal. Kita sebagai orang tua harus lebih bijak dalam memahami maskud anak. Ajak mereka berbicara dan ajarkan cara menyampaikan keinginannya dengan baik. Semoga bermanfaat!