Zat besi adalah mineral penting yang berperan vital dalam banyak fungsi tubuh, termasuk produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sayangnya, banyak orang tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanan sehari-hari, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Kekurangan zat besi, jika tidak segera ditangani, bisa berujung pada kondisi serius seperti anemia dan komplikasi kesehatan lainnya. Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang dapat timbul akibat kurangnya asupan zat besi.
1. Anemia Defisiensi Zat Besi
Salah satu risiko utama dari kekurangan zat besi adalah anemia defisiensi zat besi. Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi diperlukan untuk memproduksi hemoglobin, dan tanpa cukup zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup. Ini mengakibatkan berkurangnya jumlah sel darah merah dan penurunan kemampuan tubuh untuk mendistribusikan oksigen.
Gejala anemia defisiensi zat besi meliputi kelelahan ekstrem, lemah, kulit pucat, pusing, sesak napas, dan detak jantung cepat. Jika anemia defisiensi zat besi tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan organ dan masalah kesehatan yang lebih serius.
2. Penurunan Fungsi Kognitif
Zat besi juga berperan penting dalam fungsi otak. Kurangnya zat besi dapat mempengaruhi produksi neurotransmiter, yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal antara sel-sel saraf. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi, memori yang buruk, serta penurunan kemampuan belajar, terutama pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Pada orang dewasa, kekurangan zat besi juga bisa menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir yang lebih lambat. Fungsi otak yang optimal sangat bergantung pada pasokan oksigen yang cukup, yang hanya bisa tercapai jika kadar zat besi dalam tubuh mencukupi.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah
Asupan zat besi yang cukup sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Zat besi mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel-sel imun, yang berfungsi melawan infeksi dan penyakit. Kekurangan zat besi dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi karena tubuh tidak dapat memproduksi sel-sel darah putih dengan efektif, yang berperan penting dalam melawan patogen.
Orang yang kekurangan zat besi cenderung lebih mudah terkena infeksi dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari penyakit. Oleh karena itu, menjaga asupan zat besi yang cukup melalui pola makan yang seimbang adalah kunci untuk mempertahankan kekuatan sistem kekebalan tubuh.
4. Kelelahan dan Penurunan Energi
Salah satu gejala paling umum dari kekurangan zat besi adalah kelelahan yang berlebihan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki cukup hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke seluruh organ dan jaringan, yang mengakibatkan berkurangnya produksi energi. Akibatnya, seseorang yang kekurangan zat besi akan merasa lelah, lesu, dan sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, bahkan setelah beristirahat.
Penurunan energi ini tidak hanya memengaruhi produktivitas, tetapi juga bisa berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan, termasuk hubungan sosial dan emosional seseorang.
5. Masalah pada Kehamilan
Wanita hamil sangat rentan terhadap kekurangan zat besi karena kebutuhan zat besi mereka meningkat seiring dengan perkembangan janin. Kekurangan zat besi selama kehamilan dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan kematian bayi.
Selain itu, anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko depresi pascapersalinan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi setelah melahirkan. Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil untuk memastikan asupan zat besi yang cukup selama masa kehamilan, baik melalui makanan atau suplemen yang direkomendasikan oleh dokter.
6. Rambut Rontok
Rambut rontok juga bisa menjadi tanda kekurangan zat besi. Ketika tubuh mengalami kekurangan zat besi, produksi hemoglobin berkurang, yang berarti folikel rambut tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh. Akibatnya, rambut menjadi lebih rapuh dan mudah rontok.
Meskipun banyak faktor yang bisa menyebabkan rambut rontok, kekurangan zat besi adalah salah satu penyebab yang sering kali diabaikan. Mengatasi kekurangan zat besi dapat membantu menghentikan kerontokan rambut dan memperbaiki kesehatan rambut secara keseluruhan.
7. Kulit Pucat dan Kuku Rapuh
Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi penampilan fisik, salah satunya adalah kulit pucat dan kuku rapuh. Hemoglobin dalam darah memberikan warna merah pada darah dan membantu memberikan warna alami pada kulit. Ketika kadar hemoglobin rendah akibat kekurangan zat besi, kulit bisa terlihat lebih pucat dari biasanya. Kuku juga bisa menjadi rapuh dan mudah pecah karena kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan kuku.
Gejala ini bisa menjadi tanda awal dari kekurangan zat besi, dan sering kali diabaikan oleh banyak orang. Jika Anda mengalami perubahan pada kulit dan kuku yang disertai dengan gejala lain seperti kelelahan, ada baiknya memeriksakan kadar zat besi Anda.
8. Penurunan Suhu Tubuh
Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh. Hal ini karena kurangnya oksigen dalam darah dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menjaga suhu yang stabil. Akibatnya, seseorang yang kekurangan zat besi mungkin sering merasa dingin, bahkan dalam kondisi cuaca yang hangat. Suhu tubuh yang rendah ini bisa memengaruhi kenyamanan dan aktivitas sehari-hari, membuat seseorang merasa tidak nyaman dan kurang produktif.
Zat besi adalah nutrisi esensial yang diperlukan untuk banyak fungsi penting dalam tubuh, termasuk produksi hemoglobin, fungsi otak, dan sistem kekebalan tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari anemia defisiensi zat besi hingga penurunan fungsi kognitif dan kekebalan tubuh.
Untuk mencegah kekurangan zat besi, penting untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta mempertimbangkan suplemen zat besi jika diperlukan. Memastikan asupan zat besi yang cukup adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai komplikasi yang dapat timbul akibat kekurangannya.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotakepanjen.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).