Gula adalah sumber energi utama bagi tubuh. Gula, atau glukosa, berperan penting dalam menjaga fungsi otak, otot, dan berbagai organ vital lainnya. Meskipun sering kali kita mendengar tentang bahaya konsumsi gula berlebih, ternyata kekurangan gula dalam asupan harian juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Gula dibutuhkan tubuh untuk memproduksi energi yang dibutuhkan untuk aktivitas fisik dan mental. Kurangnya asupan gula dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan menimbulkan berbagai efek samping negatif. Berikut adalah beberapa risiko kesehatan akibat kurang asupan gula.

1. Penurunan Energi dan Kelelahan

Gula, dalam bentuk glukosa, adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan gula yang cukup, maka tubuh akan kesulitan memproduksi energi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi sehari-hari. Akibatnya, seseorang akan merasa lelah dan kekurangan energi, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan.

Gejala ini sering kali dirasakan pada orang yang mengurangi konsumsi karbohidrat atau gula secara drastis dalam diet mereka. Karena glukosa sangat penting untuk otak dan otot, penurunan energi juga bisa mengganggu kinerja fisik dan mental, membuat seseorang mudah lelah dan kurang produktif.

2. Pusing dan Pingsan

Kekurangan gula dalam darah, atau yang dikenal sebagai hipoglikemia, dapat menyebabkan gejala-gejala seperti pusing, kebingungan, hingga pingsan. Hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa dalam darah turun terlalu rendah, yang dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gula atau karbohidrat dalam makanan. Otak sangat bergantung pada glukosa untuk berfungsi dengan baik, sehingga penurunan gula darah dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak dan memicu pusing atau pingsan.

Kondisi ini sering kali terjadi pada mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat atau pada penderita diabetes yang menggunakan obat penurun gula darah. Hipoglikemia bisa menjadi kondisi serius jika tidak segera ditangani, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau koma.

Baca Juga  Penyebab Haid Tidak Lancar, Bagaimana Cara Mengatasinya?

3. Sulit Berkonsentrasi dan Penurunan Fungsi Kognitif

Gula berperan penting dalam menjaga fungsi otak, karena otak menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama. Kurangnya asupan gula dapat memengaruhi kemampuan berpikir, konsentrasi, dan ingatan. Ketika otak tidak mendapatkan cukup glukosa, seseorang mungkin merasa kesulitan berkonsentrasi, menjadi mudah lupa, dan merasa lambat dalam mengambil keputusan.

Penurunan fungsi kognitif ini bisa berdampak negatif pada produktivitas, terutama bagi mereka yang membutuhkan konsentrasi tinggi dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dengan mengonsumsi sumber karbohidrat yang sehat dan bergizi.

4. Gangguan Mood dan Emosi

Kurangnya asupan gula juga dapat memengaruhi suasana hati. Penurunan kadar gula dalam darah dapat memicu perubahan suasana hati, seperti mudah marah, cemas, atau bahkan depresi. Ini karena glukosa berperan dalam produksi neurotransmiter seperti serotonin, yang membantu mengatur suasana hati. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa, produksi neurotransmiter ini bisa terganggu, yang akhirnya menyebabkan gangguan emosi.

Gangguan mood ini sering kali dialami oleh mereka yang menjalani diet ketat atau mengurangi konsumsi gula secara tiba-tiba. Untuk menjaga stabilitas suasana hati, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan tidak menghilangkan asupan karbohidrat atau gula secara ekstrem.

5. Penurunan Kinerja Fisik

Kurangnya asupan gula tidak hanya berdampak pada energi mental, tetapi juga kinerja fisik. Gula merupakan sumber energi utama bagi otot selama aktivitas fisik. Ketika asupan gula rendah, otot tidak memiliki cukup glukosa untuk digunakan sebagai bahan bakar, yang dapat menyebabkan penurunan stamina dan kekuatan fisik.

Hal ini sangat dirasakan oleh para atlet atau orang yang sering berolahraga. Tubuh akan lebih cepat lelah, otot terasa lemah, dan pemulihan setelah latihan menjadi lebih lambat. Oleh karena itu, konsumsi karbohidrat sehat sebelum dan sesudah olahraga sangat penting untuk mendukung performa fisik dan mempercepat pemulihan otot.

Baca Juga  Tips Puasa Ramadan Sambil Diet Sehat

6. Penurunan Berat Badan yang Tidak Sehat

Kurangnya asupan gula, terutama dalam bentuk karbohidrat, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat. Meskipun menurunkan berat badan adalah tujuan banyak orang, penurunan berat badan yang terlalu cepat dan ekstrem akibat kekurangan asupan karbohidrat bisa berdampak buruk pada kesehatan. Tubuh membutuhkan keseimbangan nutrisi, termasuk karbohidrat, untuk menjaga berat badan yang sehat dan menjaga fungsi organ yang optimal.

Penurunan berat badan yang cepat juga bisa menyebabkan hilangnya massa otot, bukan hanya lemak, yang dapat berdampak negatif pada kekuatan fisik dan metabolisme tubuh. Selain itu, kekurangan karbohidrat juga dapat menyebabkan kekurangan serat, yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan.

7. Masalah Pencernaan

Asupan gula dan karbohidrat yang cukup penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Karbohidrat yang tidak tercerna, terutama serat, membantu menjaga pergerakan usus tetap lancar dan mencegah sembelit. Ketika asupan karbohidrat dan gula berkurang secara signifikan, ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit dan kembung.

Serat juga membantu menjaga keseimbangan flora usus yang sehat, yang penting untuk pencernaan yang baik dan penyerapan nutrisi. Oleh karena itu, kekurangan karbohidrat yang mengandung serat bisa berdampak negatif pada kesehatan saluran pencernaan.

8. Risiko Ketosis dan Gangguan Metabolisme

Kurangnya asupan gula dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan tubuh memasuki keadaan ketosis, di mana tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Meskipun ketosis bisa bermanfaat dalam beberapa kondisi, seperti dalam diet keto, bagi banyak orang, keadaan ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme yang berisiko. Gejala ketosis meliputi bau napas tak sedap, sakit kepala, mual, dan kelelahan.

Ketosis juga dapat menyebabkan gangguan elektrolit dan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan asupan cairan dan nutrisi yang tepat. Bagi mereka yang tidak menjalani diet keto secara medis, penting untuk tetap menjaga asupan gula dan karbohidrat yang cukup agar metabolisme tubuh tetap seimbang.

Baca Juga  Menu Makan Malam Sehat untuk Ibu Hamil

Kurang asupan gula, terutama glukosa, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari penurunan energi, gangguan konsentrasi, hingga gangguan mood dan kinerja fisik. Meskipun penting untuk menghindari konsumsi gula berlebihan, kekurangan gula juga tidak dianjurkan karena bisa mengganggu fungsi tubuh yang penting.

Untuk menjaga kesehatan secara optimal, pastikan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat dan gula yang sehat dalam jumlah yang cukup, seperti buah-buahan, biji-bijian, dan sayuran. Ini akan membantu menjaga keseimbangan energi, fungsi otak, dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotanganjuk.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Bagikan: