Protein adalah salah satu makronutrien penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi vital, mulai dari membangun dan memperbaiki jaringan, memproduksi enzim dan hormon, hingga menjaga kesehatan otot dan sistem imun. Kurangnya asupan protein dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bagi tubuh, kekurangan protein tidak hanya berdampak pada fungsi fisik, tetapi juga pada kesehatan mental dan sistem kekebalan. Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang timbul akibat kurangnya asupan protein.

1. Penurunan Massa Otot

Salah satu tanda pertama dari kekurangan asupan protein adalah penurunan massa otot. Protein sangat penting untuk membangun dan mempertahankan jaringan otot. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup protein dari makanan, tubuh akan mulai memecah jaringan otot untuk mendapatkan asam amino yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh lainnya. Ini menyebabkan penurunan massa otot yang bisa mengakibatkan kelemahan fisik, penurunan kekuatan, dan kelelahan.

Penurunan massa otot ini sangat berisiko bagi orang yang lebih tua, karena mereka lebih rentan terhadap sarkopenia (penurunan massa otot akibat penuaan) yang bisa menyebabkan kesulitan bergerak dan meningkatkan risiko cedera, terutama patah tulang akibat jatuh.

2. Penyembuhan Luka yang Lambat

Protein berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan memproduksi sel-sel baru. Kekurangan protein dapat memperlambat proses penyembuhan luka, baik luka kecil maupun besar, karena tubuh tidak memiliki cukup sumber daya untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

Selain itu, protein juga membantu dalam pembentukan kolagen, yang penting untuk regenerasi kulit dan jaringan lain. Dengan kurangnya asupan protein, luka atau cedera bisa memakan waktu lebih lama untuk sembuh, dan risiko infeksi bisa meningkat.

Baca Juga  Menarik, Inilah Manfaat Vitamin B Bagi Kesehatan Tubuh

3. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Protein adalah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh. Protein membantu membentuk antibodi dan sel-sel kekebalan yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi dan penyakit. Kurangnya asupan protein bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi seperti pilek, flu, dan infeksi lainnya.

Bagi mereka yang sering mengalami sakit atau lambat pulih dari penyakit, kurangnya protein dalam makanan bisa menjadi salah satu faktor penyebab. Dengan asupan protein yang cukup, tubuh lebih mampu melawan infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

4. Masalah pada Kulit, Rambut, dan Kuku

Protein juga penting untuk kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Kekurangan protein dapat menyebabkan masalah kulit seperti kekeringan, pengelupasan, atau bahkan munculnya ruam. Rambut juga bisa mengalami kerontokan, menjadi rapuh, dan kehilangan kilau. Hal ini terjadi karena protein adalah bahan dasar dari keratin, yang membentuk rambut dan kuku. Kuku yang rapuh dan mudah patah juga merupakan tanda umum dari kurangnya asupan protein.

Selain itu, protein juga membantu memperbaiki jaringan kulit dan mencegah penuaan dini. Dengan asupan protein yang cukup, kulit, rambut, dan kuku bisa tetap sehat dan kuat.

5. Pembengkakan (Edema)

Salah satu gejala fisik yang kurang dikenal akibat kekurangan protein adalah pembengkakan atau edema. Protein, khususnya albumin, membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Ketika kadar protein dalam darah rendah, cairan dapat bocor keluar dari pembuluh darah dan menumpuk di jaringan tubuh, menyebabkan pembengkakan, terutama di bagian pergelangan kaki, tangan, dan perut.

Pembengkakan ini biasanya lebih umum terjadi pada mereka yang mengalami kekurangan protein dalam jangka waktu lama. Edema juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti malnutrisi atau gangguan ginjal.

Baca Juga  Rekomendasi Buah yang Bagus untuk Pemulihan Pasca Sakit

6. Masalah Pertumbuhan pada Anak

Asupan protein yang tidak mencukupi pada anak-anak dapat mengakibatkan hambatan pertumbuhan. Protein sangat penting bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, karena tubuh mereka membutuhkan protein untuk membangun sel, jaringan, dan otot. Anak-anak yang kekurangan protein mungkin mengalami pertumbuhan yang lambat, perkembangan fisik yang tertunda, serta penurunan berat badan.

Selain dampak pada pertumbuhan fisik, kurangnya protein juga dapat mempengaruhi perkembangan otak anak, yang dapat berdampak pada kemampuan kognitif dan konsentrasi mereka.

7. Gangguan Fungsi Hormon

Protein adalah komponen utama dari banyak hormon dalam tubuh. Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan fungsi hormon, yang mempengaruhi berbagai proses tubuh, termasuk metabolisme, reproduksi, dan suasana hati. Salah satu contoh hormon yang dipengaruhi oleh asupan protein adalah insulin, yang membantu mengatur kadar gula darah. Kekurangan protein dapat mengganggu produksi dan fungsi hormon-hormon ini, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.

Selain itu, ketidakseimbangan hormon akibat kurangnya protein dapat menyebabkan masalah menstruasi pada wanita, perubahan suasana hati, dan bahkan masalah kesuburan.

8. Mengganggu Fungsi Otak dan Kesehatan Mental

Protein berperan dalam produksi neurotransmiter, yang membantu menyampaikan sinyal antara sel-sel saraf di otak. Kekurangan protein dapat menyebabkan penurunan produksi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang mempengaruhi kesehatan mental dan suasana hati. Ini dapat menyebabkan gejala seperti depresi, kecemasan, serta kesulitan berkonsentrasi atau fokus.

Orang yang kekurangan protein mungkin merasa lebih mudah lelah secara mental dan fisik, serta mengalami gangguan tidur. Memastikan asupan protein yang cukup sangat penting untuk mendukung fungsi otak yang optimal dan menjaga keseimbangan suasana hati.

Kurangnya asupan protein dapat membawa berbagai risiko kesehatan yang serius, termasuk penurunan massa otot, gangguan penyembuhan luka, melemahnya sistem kekebalan tubuh, serta masalah pada kulit, rambut, dan kuku. Selain itu, kekurangan protein juga dapat menyebabkan edema, masalah pertumbuhan pada anak-anak, gangguan hormon, dan masalah kesehatan mental.

Baca Juga  Amoxicillin: Manfaat, Indikasi, dan Penggunaannya

Untuk menjaga kesehatan secara optimal, penting untuk memastikan bahwa asupan protein harian tercukupi melalui sumber makanan seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, serta produk nabati lainnya. Dengan memperhatikan asupan protein, kita dapat mendukung fungsi tubuh yang sehat dan mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat kekurangannya.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotamojosari.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Bagikan: