Berwisata ke luar negeri tak lengkap tanpa mencicipi makanan khas setempat. Setiap negara menyimpan kekayaan kuliner yang mencerminkan budaya, sejarah, dan identitas masyarakatnya. Meski restoran populer atau franchise global mudah ditemukan, pengalaman autentik justru datang dari menyantap kuliner lokal tersembunyi yang jarang diketahui wisatawan.
Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengenal kelezatan kuliner lokal tersembunyi di setiap negara yang wajib kamu cicipi. Mari simak ulasannya!
1. Jepang – Okonomiyaki dari Osaka
Jepang dikenal dengan sushi dan ramen, tetapi salah satu hidangan lokal yang wajib dicoba adalah okonomiyaki, terutama di Osaka.
Hidangan ini berupa panekuk gurih yang terbuat dari adonan tepung, telur, kol, dan aneka topping seperti daging, seafood, dan keju, lalu dimasak di atas teppan (panggang besi).
Disajikan dengan saus khusus dan taburan bonito flakes, okonomiyaki adalah makanan jalanan yang sempurna untuk dinikmati di malam hari sambil menikmati suasana kota.
2. Italia – Arancini dari Sisilia
Italia lebih dari sekadar pasta dan pizza. Di Sisilia, kamu bisa menemukan arancini, bola nasi goreng berisi ragù (daging cincang dan saus tomat), keju mozzarella, dan kacang polong. Makanan ini dibalut tepung roti lalu digoreng hingga renyah di luar dan lembut di dalam.
Arancini biasanya disantap sebagai camilan atau makanan ringan saat sore hari. Rasanya yang kaya dan teksturnya yang kontras menjadikannya favorit di antara warga lokal.
3. Meksiko – Tlayuda dari Oaxaca
Meksiko terkenal dengan taco dan burrito, tetapi jika kamu mengunjungi negara bagian Oaxaca, jangan lewatkan tlayuda. Ini adalah tortilla besar yang dipanggang hingga renyah, lalu diberi lapisan kacang hitam tumbuk, daging panggang, sayuran segar, dan keju khas Oaxaca.
Tlayuda dijuluki “pizza-nya Meksiko” karena bentuk dan cara penyajiannya. Rasanya sangat kaya, beraroma smoky, dan menggugah selera, sangat cocok disantap malam hari bersama penduduk lokal di pasar tradisional.
4. Indonesia – Papeda dari Papua
Papeda adalah kuliner khas Papua yang unik dan belum banyak dikenal wisatawan internasional. Terbuat dari sagu yang dimasak hingga mengental seperti lem, papeda biasa disajikan bersama ikan kuah kuning yang dimasak dengan bumbu kunyit, serai, dan daun kemangi.
Rasanya lembut dan segar, serta sangat berbeda dari makanan pokok di wilayah lain Indonesia. Menyantap papeda adalah pengalaman kuliner yang memperkenalkan kekayaan ragam pangan nusantara.
5. Maroko – B’ssara dari Fès
B’ssara adalah sup kacang fava yang hangat dan bergizi, biasanya disantap saat sarapan oleh masyarakat Maroko, khususnya di kota Fès. Sup ini dibumbui dengan jinten, minyak zaitun, dan paprika, lalu disajikan bersama roti hangat.
Rasanya sederhana namun kaya, cocok untuk mengawali hari di tengah suhu dingin. B’ssara juga mencerminkan filosofi makan orang Maroko yang mengutamakan kehangatan, kekeluargaan, dan kesederhanaan.
6. Korea Selatan – Dakgalbi dari Chuncheon
Jika kamu berkunjung ke Korea Selatan, sempatkan diri ke Chuncheon untuk mencicipi dakgalbi, sajian tumisan ayam berbumbu pedas yang dimasak di atas hotplate besar. Potongan ayam dimasak bersama kol, ubi, tteok (kue beras), dan daun bawang dalam saus gochujang.
Rasanya pedas-manis dan sangat menggugah selera. Pengalaman makannya pun unik karena biasanya dimasak langsung di meja oleh pengunjung atau pelayan restoran.
7. Peru – Anticuchos dari Lima
Anticuchos adalah sate jantung sapi khas Peru yang dipanggang di atas arang dan disajikan dengan kentang rebus dan saus pedas. Meskipun terdengar ekstrem, rasanya sangat lezat dengan tekstur kenyal dan aroma yang menggoda.
Hidangan ini umum dijajakan di pinggir jalan kota Lima saat malam hari dan menjadi favorit para pekerja yang mencari makanan cepat dan murah.
8. Turki – Kumpir dari Istanbul
Kumpir adalah kentang panggang ukuran jumbo yang diisi dengan berbagai topping seperti jagung, keju, zaitun, acar, dan sosis. Kamu bisa memilih isiannya sendiri dan menikmatinya hangat-hangat di pinggir jalan di kawasan Ortaköy, Istanbul. Rasa gurih, creamy, dan padat kalori membuat kumpir cocok dijadikan santapan berat setelah seharian menjelajahi kota.
Kuliner lokal adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman perjalanan. Dengan mencicipi makanan khas yang sering tersembunyi dari radar turis, kamu bukan hanya memuaskan lidah, tapi juga menyelami budaya dan kehidupan masyarakat setempat.
Dari okonomiyaki di Osaka hingga papeda di Papua, setiap gigitan membawa cerita yang tak tertulis dalam buku panduan wisata.
Saat merencanakan perjalananmu berikutnya, sempatkan untuk mencoba rekomendasi kuliner lokal yang telah kami bagikan. Siapa tahu, kamu akan menemukan hidangan favorit baru yang tak terduga!