Kesemutan pada tangan adalah kondisi yang umum terjadi dan seringkali diabaikan oleh banyak orang. Meski tampak sepele, kesemutan yang berulang atau berlangsung lama bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Untuk itu, penting bagi Sobat untuk mengetahui cara yang tepat dalam menangani kesemutan serta menghindari kesalahan-kesalahan umum yang dapat memperburuk kondisi.
Artikel ini akan membahas kesalahan umum yang sering dilakukan saat menangani tangan yang kesemutan.
1. Mengabaikan Gejala Kesemutan
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah mengabaikan kesemutan, terutama jika terjadi berulang kali atau berlangsung lama. Banyak orang beranggapan bahwa kesemutan hanya disebabkan oleh posisi tidur atau duduk yang salah.
Padahal, kesemutan yang berkepanjangan bisa menjadi tanda masalah saraf atau sirkulasi darah. Jika Sobat sering mengalami kesemutan tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
2. Memijat Tangan dengan Kuat
Memijat tangan yang kesemutan dengan keras adalah kesalahan yang cukup umum. Banyak orang berpikir bahwa dengan memberikan tekanan pada area yang kesemutan, aliran darah akan kembali lancar.
Padahal, memijat dengan keras justru dapat merusak jaringan di sekitar saraf dan memperburuk kondisi. Lebih baik, Sobat mencoba melakukan gerakan peregangan atau mengubah posisi tubuh secara perlahan.
3. Menahan Posisi Tangan yang Salah Terlalu Lama
Sering kali, kesemutan terjadi karena posisi tangan yang tidak tepat, seperti tertindih atau ditekuk terlalu lama. Kesalahan yang sering dilakukan adalah menahan posisi tersebut tanpa mengubahnya, karena dianggap nyaman atau tidak terasa sakit.
Jika Sobat merasa kesemutan mulai muncul, segera ubah posisi tangan dan lakukan peregangan ringan untuk membantu melancarkan aliran darah.
4. Menggunakan Kompres Panas Sembarangan
Kesemutan sering kali dikaitkan dengan rasa kaku atau tidak nyaman pada tangan. Beberapa orang menggunakan kompres panas untuk meredakan ketidaknyamanan ini.
Namun, menggunakan kompres panas pada kondisi kesemutan tanpa mengetahui penyebab utamanya bisa jadi kesalahan.
Kompres panas dapat membantu jika kesemutan disebabkan oleh otot yang tegang, tetapi jika disebabkan oleh masalah saraf, panas justru bisa memperburuk gejala.
5. Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri Tanpa Petunjuk Dokter
Beberapa orang memilih mengonsumsi obat pereda nyeri saat mengalami kesemutan yang disertai rasa nyeri atau tidak nyaman. Meskipun obat pereda nyeri dapat membantu meredakan gejala sementara, ini bukanlah solusi jangka panjang.
Konsumsi obat tanpa konsultasi dengan dokter bisa menyamarkan gejala dari kondisi yang lebih serius, seperti masalah saraf atau gangguan aliran darah.
6. Mengabaikan Pola Hidup Sehat
Kesemutan juga bisa dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi lemak, atau kurangnya asupan vitamin tertentu.
Sobat mungkin tidak menyadari bahwa kesemutan yang sering muncul bisa terkait dengan pola makan atau gaya hidup. Mengabaikan aspek ini dan tidak melakukan perubahan gaya hidup dapat memperburuk kesemutan.
Kesemutan pada tangan mungkin terlihat sepele, tetapi penanganan yang tidak tepat bisa memperburuk kondisinya. Mengabaikan gejala, memijat terlalu keras, serta menggunakan obat atau kompres tanpa petunjuk yang jelas adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan.
Untuk mencegah kesemutan berulang, penting bagi Sobat untuk memperhatikan posisi tubuh, menjaga pola hidup sehat, serta berkonsultasi dengan dokter jika gejala berlanjut. Jangan anggap remeh kesemutan, karena bisa jadi itu adalah tanda dari kondisi yang lebih serius.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman https://pafikotalotu.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).