Maag adalah kondisi yang umum terjadi, di mana asam lambung berlebih menyebabkan iritasi pada dinding lambung. Maag sering kali kambuh dan menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman. Mengetahui gejala yang muncul saat maag kambuh sangat penting agar Anda dapat segera mengambil langkah-langkah untuk meredakannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai gejala yang muncul saat maag kambuh dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Nyeri atau Perih di Ulu Hati

Salah satu gejala utama maag kambuh adalah nyeri atau perih di area ulu hati, yaitu bagian atas perut, tepat di bawah tulang dada. Nyeri ini biasanya terasa seperti sensasi terbakar dan bisa bertambah buruk saat perut kosong atau setelah makan. Rasa nyeri seringkali muncul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Nyeri di ulu hati sering kali disebabkan oleh iritasi pada dinding lambung akibat asam lambung yang berlebihan.

2. Mual dan Muntah

Saat maag kambuh, mual dan muntah sering kali menjadi gejala yang menyertainya. Rasa mual ini biasanya terjadi karena asam lambung yang berlebihan mengiritasi lambung dan merangsang refleks muntah. Muntah bisa terjadi segera setelah makan atau beberapa jam kemudian. Muntah yang terjadi berkali-kali dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit penting, sehingga menyebabkan dehidrasi jika tidak segera ditangani.

3. Perut Kembung dan Rasa Penuh

Gejala lain yang sering muncul saat maag kambuh adalah perut kembung dan rasa penuh di perut, meskipun Anda tidak makan terlalu banyak. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan gas di dalam lambung akibat pencernaan yang tidak sempurna. Rasa kembung dan penuh ini sering kali membuat Anda merasa tidak nyaman dan bisa disertai dengan sendawa berlebihan.

Baca Juga  Kepala Migrain? Ini Cara Ampuh Mengatasinya!

4. Sendawa dan Rasa Asam di Mulut

Sendawa adalah gejala umum yang muncul saat maag kambuh. Sendawa terjadi karena udara yang tertelan saat makan atau minum dilepaskan kembali melalui mulut. Saat maag kambuh, sendawa sering kali disertai dengan rasa asam di mulut, yang disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan. Kondisi ini sering disebut sebagai refluks asam, di mana asam lambung naik kembali ke esofagus, menyebabkan sensasi terbakar di dada dan rasa asam di mulut.

5. Nafsu Makan Menurun

Nafsu makan yang menurun adalah gejala yang umum terjadi saat maag kambuh. Rasa nyeri, mual, dan kembung membuat Anda tidak nyaman dan enggan untuk makan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan berat badan jika maag kambuh berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Jika nafsu makan menurun secara drastis, penting untuk segera mengonsultasikan kondisi ini dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Pusing dan Lemas

Pusing dan lemas bisa menjadi gejala tambahan saat maag kambuh, terutama jika disertai dengan muntah yang berkepanjangan. Muntah yang berulang kali dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan pusing. Rasa lemas juga bisa muncul akibat kurangnya asupan nutrisi karena nafsu makan yang menurun. Gejala ini perlu diwaspadai, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti pingsan atau detak jantung yang cepat.

7. Sesak Napas atau Nyeri Dada

Sesak napas atau nyeri dada adalah gejala yang lebih jarang terjadi saat maag kambuh, tetapi tetap perlu diwaspadai. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh refluks asam yang parah, di mana asam lambung naik hingga ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar di dada yang bisa menyerupai serangan jantung. Jika Anda mengalami nyeri dada yang parah dan sesak napas, segera cari bantuan medis, karena ini bisa menjadi tanda kondisi serius lainnya.

Baca Juga  Pentingnya Pengawasan Obat-obatan Selama Kehamilan dan Menyusui

Cara Mengatasi Maag yang Kambuh

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas saat maag kambuh, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meredakannya:

  • Menghindari Makanan Pemicu: Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu peningkatan asam lambung, seperti makanan pedas, berlemak, asam, dan minuman berkafein atau beralkohol.
  • Makan dalam Porsi Kecil: Makanlah dalam porsi kecil tetapi sering, untuk mengurangi beban kerja lambung dan mencegah produksi asam lambung berlebih.
  • Menghindari Tidur Setelah Makan: Beri jeda waktu setidaknya 2-3 jam antara makan dan tidur untuk mencegah refluks asam.
  • Menggunakan Obat Antasida: Obat antasida dapat membantu menetralkan asam lambung dan meredakan nyeri ulu hati. Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Mengelola Stres: Stres dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres.
  • Menghindari Merokok: Merokok dapat memperburuk kondisi maag dan meningkatkan risiko refluks asam.

Maag kambuh dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman, seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, perut kembung, sendawa, dan nafsu makan menurun. Gejala-gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan perlu ditangani dengan tepat. Dengan mengenali gejala-gejala maag kambuh dan mengambil langkah-langkah untuk meredakannya, Anda dapat mengurangi frekuensi dan keparahan serangan maag. Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman https://pafikotamempawah.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Bagikan: