Penyalahgunaan narkoba semakin marak terjadi. Terutama di kalangan anak muda. Padahal, narkoba memberikan efek atau dampak dalam jangka panjang yang sangat mengerikan. Masa muda mereka direnggut begitu saja karena obat-obatan terlarang tersebut.

Jenis narkoba yang sering disalahgunakan di antaranya, kokain, ganja, ekstasi, sabu dan lain-lain. Artikel kali ini akan lebih membahas tentang narkoba jenis sabu dan juga dampak buruk dari penyalahgunaannya.

Apa Itu Sabu?

Dilansir dari Ashefa Griya Pusaka, sabu atau metamfetamin merupakan narkoba yang berbentuk seperti pecahan kaca atau batu putih kebiruan yang mengkilat. Sabu mempunyai kemiripan secara kimia dengan amfetamin, yakni obat yang digunakan mengobati gangguan hiperaktif (ADHD) dan juga narkolepsi.

Jenis narkoba satu ini bersifat kuat dan sangat adiktif, juga bisa memengaruhi sistem saraf pusat. Pengguna biasanya menyalahgunakan obat ini dengan merokok melalui pipa kecil, mengendus atau ditelan begitu saja. Sabu mudah larut dalam air atau alkohol, sehingga bisa juga dikonsumsi dengan cara menyuntikkannya ke pembuluh darah.

Pengguna sabu akan mengalami efek euforia sesaat setelah memakainya. Dampak jangka panjangnya, bisa merusak tubuh dan menyebabkan masalah psikologi yang parah.

Dampak Penyalahgunaan Sabu

Penggunaan sabu diluar resep dari dokter jelas merupakan tindakan yang ilegal. Banyak efek samping negatif yang akan dirasakan pengguna sabu. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Di antaranya:

Membuat Kecanduan

Ketika dikonsumsi, sabu-sabu mengeluarkan dopamin dalam jumlah besar ke otak. Zat yang tersisa itulah yang menimbulkan efek euforia.

Jika efeknya sudah habis, pengguna sementara waktu tidak bisa memproduksi dopamin, sehingga membutuhkan sabu lagi untuk menjadi ‘normal’. Inilah yang membuat pengguna ingin terus-terusan mengonsumsi sabu alias kecanduan.

Baca Juga  Efek Samping Imunisasi pada Bayi yang Tidak Boleh Diabaikan dan Cara Mengatasinya

Bisa Terkena Infeksi Berbahaya

Jika pengguna menggunakan sabu dengan cara penyuntikan, hal ini akan meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi berbahaya. Seperti hepatitis B, hepatitis C hingga HIV/AIDS. Karena, jarum suntik yang digunakan untuk menyuntikkan sabu digunakan secara bergantian.

Efek dari sabu juga membuat penggunanya tidak bisa berpikiran jernih, sehingga bisa melakukan hubungan seksual yang berisiko. Kegiatan ini pun berisiko menjadi sumber penularan HIV/AIDS atau hepatitis.

Merusak Kesehatan Mental

Bukan hanya mengganggu kinerja saraf dan fungsi organ penting dalam tubuh, efek samping sabu juga bisa membuat kesehatan mental menurun. Beberapa masalah psikis yang ditimbulkan dari ketergantungan sabu antara lain gangguan kecemasan, paranoid, psikosis dan sebagainya.

Demikianlah ulasan tentang sabu beserta dampak negatif dari penyalahgunaannya. Kunjungi ashefagriyapusaka.co.id untuk mengetahui jenis narkoba lain dan efek yang ditimbulkannya. Semoga bermanfaat!

Bagikan: