TBC atau Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meskipun sebagian besar kasus TBC dapat disembuhkan, penyakit ini tetap menjadi salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Terutama di negara berkembang.

Artikel ini akan membahas perawatan dan pengobatan yang diperlukan untuk penderita TBC, mulai dari diagnosis hingga pemulihan. Simak sampai akhir, ya!

Diagnosis TBC

Langkah pertama dalam pengobatan TBC adalah diagnosis yang tepat. Beberapa metode yang digunakan untuk mendiagnosis TBC antara lain:

  • Tes Kulit Mantoux (Tes Tuberkulin): Tes ini melibatkan penyuntikan sedikit protein tuberkulin ke dalam kulit. Setelah 48-72 jam, kulit akan diperiksa untuk reaksi.
  • Tes Darah: Tes interferon-gamma release assays (IGRAs) digunakan untuk mengukur respons sistem kekebalan terhadap bakteri TBC dalam darah.
  • Rontgen Dada: Digunakan untuk melihat apakah ada kerusakan pada paru-paru yang disebabkan oleh TBC.
  • Tes Sputum: Sampel dahak diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri TBC.

Perawatan TBC

Setelah diagnosis dikonfirmasi, perawatan segera dimulai. Perawatan TBC umumnya melibatkan penggunaan obat-obatan antituberkulosis selama jangka waktu tertentu.

Berikut adalah beberapa aspek penting dalam perawatan TBC yang dilansir dari laman Pafi Kabupaten Pacitan, antara lain:

  • Obat-obatan Antituberkulosis: Pengobatan standar melibatkan kombinasi beberapa obat selama 6-9 bulan. Obat yang paling umum digunakan adalah Isoniazid, Rifampisin, Pyrazinamide, dan Ethambutol.
  • Kepatuhan Terhadap Pengobatan: Penting bagi penderita untuk mengikuti regimen obat secara ketat dan tidak melewatkan dosis untuk mencegah resistensi obat.
  • Pengawasan Medis Rutin: Penderita harus melakukan kunjungan rutin ke dokter untuk memantau perkembangan dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.

Pengobatan TBC Resisten Obat

Salah satu tantangan terbesar dalam pengobatan TBC adalah munculnya kasus TBC resisten obat (MDR-TB dan XDR-TB). Ini terjadi ketika bakteri TBC tidak merespon terhadap obat-obatan standar.

Baca Juga  Berbagai Penyebab Tubub Cepat Terasa Sakit Semua dan Cara Mengatasinya

Pengobatan TBC resisten obat membutuhkan obat yang lebih kuat dan periode pengobatan yang lebih lama, sering kali hingga 20 bulan atau lebih. Pendekatan ini juga memerlukan pengawasan medis yang lebih ketat dan kadang-kadang rawat inap di rumah sakit.

Perawatan Tambahan dan Dukungan

Selain pengobatan dengan obat-obatan, penderita TBC juga memerlukan perawatan tambahan dan dukungan untuk memastikan pemulihan yang optimal:

  • Nutrisi yang Baik: Diet seimbang dengan nutrisi yang cukup membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan.
  • Istirahat yang Cukup: Istirahat yang cukup membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
  • Dukungan Psikologis: Penderita TBC sering kali mengalami stres dan kecemasan. Dukungan psikologis dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu mengatasi tantangan emosional selama masa pengobatan.
  • Pencegahan Penularan: Penting bagi penderita untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan, seperti menutup mulut saat batuk dan memakai masker, untuk melindungi orang lain dari infeksi.

Perawatan dan pengobatan TBC membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan kepatuhan yang ketat terhadap regimen pengobatan. Dengan diagnosis yang tepat, pengobatan yang tepat, dan dukungan yang memadai, sebagian besar penderita TBC dapat sembuh sepenuhnya dan kembali menjalani kehidupan normal.

Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang TBC dan memastikan akses yang luas terhadap fasilitas kesehatan untuk mengurangi beban penyakit ini di masyarakat.

Oleh sebab itu, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Kabupaten Pacitan terus berupaya menggalakkan sosialisasi TBC kepada masyarakat agar lebih teredukasi dan mengetahui apa saja yang harus dilakukan apabila diri sendiri maupun keluarga terdekat mengalaminya.

Kunjungi laman pafikabpacitan.org untuk mengetahui lebih banyak informasi seputar kesehatan dan kefarmasian. Semoga bermanfaat!

Bagikan: