Tes International English Language Testing System (IELTS) adalah ujian standar yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berbahasa Inggris. Tes ini sangat penting bagi banyak orang yang ingin melanjutkan studi di luar negeri, bekerja di lingkungan internasional, atau mengajukan visa imigrasi.
Namun, seperti halnya dengan banyak tes standar lainnya, tes IELTS juga dihiasi oleh sejumlah mitos dan keyakinan yang tidak benar.
Artikel ini akan membahas beberapa mitos tes IELTS yang berkembang dan umum diketahui banyak orang. Simak ulasannya berikut!
Tes IELTS Hanya untuk Penutur Asli Bahasa Inggris
Salah satu mitos yang paling umum tentang tes IELTS adalah bahwa itu hanya untuk penutur asli bahasa Inggris. Faktanya, tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris bagi semua orang, terlepas dari bahasa ibu mereka.
Tes IELTS mencakup berbagai macam aksen dan dialek, sehingga tidak ada keuntungan bagi penutur asli bahasa Inggris.
Mendapatkan Skor Tinggi Hanya dengan Berlatih Grammar dan Vocabulary
Banyak orang percaya bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan skor tinggi dalam tes IELTS adalah dengan menguasai tata bahasa (grammar) dan kosakata (vocabulary).
Meskipun penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang tata bahasa dan kosakata, tes IELTS juga menilai kemampuan dalam mendengarkan (listening), membaca (reading), menulis (writing), dan berbicara (speaking).
Oleh karena itu, fokus hanya pada tata bahasa dan kosakata tidak akan cukup untuk mencapai skor yang diinginkan.
Tes IELTS Lebih Sulit Daripada Tes TOEFL
Perbandingan antara tes IELTS dan TOEFL (Test of English as a Foreign Language) sering kali menimbulkan mitos bahwa salah satu tes tersebut lebih sulit daripada yang lain.
Namun, kenyataannya adalah bahwa keduanya berbeda dalam pendekatan dan struktur, tetapi keduanya setara dalam tingkat kesulitan. Pilihan antara tes IELTS dan TOEFL biasanya tergantung pada persyaratan institusi yang menerima skor tersebut.
Tes IELTS Mudah Jika Kamu Berbicara Bahasa Inggris Sehari-hari
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa karena mereka berbicara bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan dengan mudah menguasai tes IELTS.
Namun, tes ini menilai kemampuan bahasa Inggris secara menyeluruh, termasuk aspek-aspek seperti pengucapan yang jelas, kefasihan berbicara, dan pemahaman mendalam terhadap materi yang didengarkan atau dibaca.
Menggunakan Terlalu Banyak Kata-kata Rumit Meningkatkan Skor Menulis
Beberapa pelajar mungkin percaya bahwa menggunakan banyak kata-kata rumit dalam bagian menulis tes IELTS akan meningkatkan skor mereka. Namun, sebenarnya yang diinginkan oleh para penguji adalah tulisan yang jelas, kohesif, dan mudah dipahami.
Penggunaan kata-kata yang terlalu rumit atau frase yang terlalu membingungkan justru dapat merugikan, karena dapat mengaburkan pesan yang ingin disampaikan.
Dengan memahami fakta-fakta ini, kamu dapat mempersiapkan diri secara lebih efektif dan mengatasi mitos yang mungkin membingungkan. Bergabunglah bersama Kobi Education, yang memiliki program IELTS Preparation yang cocok bagi kamu yang ingin siap menghadapi tes IELTS dan mencapai skor 6.5 ke atas.
Kobi Education juga menawarkan program unggulan lainnya seperti TOEFL ITP, Konsultasi dan Mentoring, serta Proofreading. Dengan para mentor yang expert di bidangnya, kamu akan dibantu mempersiapkan segala hal mulai dari A – Z dalam meraih beasiswa dan kampus impian.
Informasi selengkapnya dapat dilihat melalui laman kobieducation.com. Semoga ulasan ini bermanfaat!